Hampir 2 tahun
erupsi Gunung Merapi telah berlalu. Beberapa shelter pengungsian yang
terletak di Wukirsari Sleman mulai kosong. Pengungsi telah kembali ke
desa-desa yang masih layak untuk ditempati. Beberapa pengungsi menempati
hunian tetap bantuan pemerintah di lokasi yang dinilai aman. Namun,
masih terdapat pengungsi yang tidak dapat kembali ke lokasi desa asal
mereka dan sampai Juni 2012 masih belum dapat menempati hunian tetap.
Mereka salah satunya adalah pengungsi dusun Kaliadem yang saat ini masih
berada di pengungsian Merapi Shelter Gondang 1 Wukirsari Sleman. Hunian
tetap yang direncanakan akan ditempati mereka saat ini masih berada
dalam tahapan pembangunan pondasi.
Pengungsian Merapi
Shelter Gondang 1 Wukirsari Sleman merupakan tempat kegiatan
Laboratorium Psikologi Umum Universitas Surabaya dalam menjalankan
kegiatan pengabdian masyarakat dan pengembangan diri melalui live-in ataupun pembelajaran resiliensi dan hardiness yang
berlangsung sejak tahun 2011 sampai saat ini. Salah satu program
kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan Laboratorium Psikologi
Umum Universitas Surabaya adalah kegiatan berwirausaha. Organisasi
pemberi materi wirausaha tidak hanya berasal dari Fakultas Psikologi
Universitas Surabaya tetapi juga berasal dari Universitas lain di
Yogyakarta, Jakarta, ataupun organisasi kemasyarakatan sosial dan
individu.
Wirausaha saat ini
menjadi salah satu penopang hidup pengungsi dusun Kaliadem di Shelter
Gondang 1. Bantuan pemerintah dan pihak luar sudah mulai berkurang tidak
sebanyak saat masih awal-awal menempati shelter. Sekarang saatnya
mereka mandiri dengan berwirausaha di lokasi shelter yang penuh dengan
keterbatasan. Dapat dikatakan bahwa wirausaha yang dilakukan berhasil.
Beberapa refleksi pembelajaran keberhasilan berwirausaha warga Kaliadem
dapat dituangkan melalui tulisan berikut.
Gratitude.
Rasa syukur merupakan kunci dari usaha. Pengungsi Merapi menilai erupsi
merapi merupakan Takdir Tuhan. Apapun Takdir Tuhan perlu disyukuri.
Pasti ada hikmah dari erupsi Merapi. Rasa syukur membuat kondisi diri
positif dan menjadi lebih kuat dalam menjalani serba kekurangan selama
pengungsian. Rasa syukur pengungsi Merapi dijawab dengan adanya bantuan
shelter, bantuan program, dan adanya jejaring sosial yang kelak dapat
membuat hidup mereka menjadi lebih bermakna.
Kemauan Belajar. Saat
berada di Shelter Gondang 1, warga dusun Kaliadem mendapatkan berbagai
tawaran mengikuti program kewirausahaan. Warga dusun Kaliadem yang saat
ini berhasil dalam berwirausaha tidak malu untuk belajar dari pemberi
materi. Pemberi materi memiliki karakteristik yang bervariasi. Terdapat
pemberi materi wirausaha yang mahasiswa etnis lain, organisasi kecil,
organisasi besar yang sudah memiliki nama, bahkan pemberi materi
individual yang datang ke rumah-rumah. Warga Kaliadem memiliki kemauan
belajar dan tidak malu untuk belajar. Kegiatan tersebut merupakan
kegiatan pengisi waktu luang mencegah kebosanan dan dapat memperkaya
ketrampilan diri karena output-nya
nyata bermanfaat bagi kehidupan mereka. Dapat dikatakan program
wirausaha merupakan salah satu program yang tepat bagi pengungsi yang
sudah rusak kehidupan perekonomiannya.
Kemauan Bekerja Keras. Setelah belajar dari pemberi materi yang paling penting dilakukan adalah action. Tanpa action materi yang diberikan tidak akan bermanfaat dan kehidupan pengungsi akan tetap bergantung pada bantuan. Action
membutuhkan kemauan bekerja keras. Sekadar gambaran mata pencarian asli
warga dusun Kaliadem sebelum erupsi Merapi sebagian besar adalah usaha
wisata dan peternak sapi perah. Wirausaha pengolahan makanan merupakan
ranah baru bagi pengungsi sehingga membutuhkan kemauan belajar dan
kemauan bekerja keras mewujudkan usaha baru sehingga dapat berjalan dan
bertahan. Warga dusun Kaliadem juga berani mengikuti lomba-lomba
wirausaha dengan potensi yang telah mereka kerjakan dan berhasil menjadi
pemenang sehingga mendapatkan modal usaha yang penting.
Kebersamaan. Prinsip orang Jawa mangan ora mangan kumpul
menjadi salah satu penunjang keberhasilan berwirausaha. Tidak ada
pekerjaan atau hasil kerja yang maksimal bila dikerjakan sendiri.
Kesadaran bahwa setiap manusia memiliki kekurangan dan orang lain
merupakan teman yang dapat membuat kehidupan menjadi lebih nyaman baik
kehidupan sehari-hari ataupun pekerjaan merupakan prinsip bekerja
wirausahawan dusun Kaliadem. Pola kerja wirausaha yang tradisional masih
mereka terapkan dan hal ini yang membuat mereka tetap guyup.
Kepercayaan. Usaha
bersama yang melibatkan beberapa orang perlu ditunjang dengan
kepercayaan. Warga dusun Kaliadem yang telah mengenal karakter
masing-masing menjadi dasar berwirausaha. Masing-masing yang terlibat di
usaha saling membentuk dan menjaga kepercayaan. Bentuk-bentuknya dengan
transparansi jumlah pesanan, transparansi pembagian waktu kerja,
transparansi keuntungan dan kerugian, serta transparansi pembagian
hasil. Terdapat beberapa orang yang dianggap tokoh dan sampai sekarang
menjadi leader wirausaha ini dan masih mampu menjadi kepercayaan ini dengan baik.
Promosi.
Promosi merupakan mata rantai wirausaha yang menentukan keberlanjutan
usaha. Bentuk promosi yang dilakukan adalah memasang papan nama di
tempat usaha sehingga pihak luar yang berkunjung ke shelter dapat
mengetahui. Melalui program promosi mereka dengan memberikan contoh
produk terlebih dahulu dapat menjadi stimulasi pembeli membeli produk
usaha mereka. Di produk juga diberikan label tentang nomor kontak yang
dapat dihubungi. Harga yang ditawarkan menurut pengungsi harus wajar
agar tidak terlalu mahal. Jangan sampai image
produk yang mahal muncul pada konsumen. Pikiran tradisional pengungsi
juga masih mewarnai promosi harga, misalnya harga asli produk disebutkan
dan keuntungan yang didapatkan berapa. Hal ini dalam konsep psikologi
akan menentukan besarnya keikhlasan pembeli dalam membeli dan dapat
menjadi prediktor untuk mengulang membeli suatu produk.
Jejaring Sosial.
Usaha tanpa jaringan distribusi yang baik tidak akan berjalan. Selain
menggunakan model promosi standar, pengungsi Kaliadem juga menggunakan
model jejaring sosial sistem gethuk tular
(informasi dari mulut ke mulut). Saat ada pembeli datang, mereka tidak
segan untuk meminta tolong disebarkan tentang informasi usaha mereka dan
didoakan agar usaha mereka tetap berjalan semakin maju untuk
kelangsungan hidup pengungsi Merapi.
Kreativitas.
Kondisi serba terbatas karena erupsi Merapi dan tantangan untuk terus
bertahan hidup secara mandiri mendorong pengungsi Merapi kreatif dalam
mengelola usaha. Bentuk kreativitas yang ditampilkan dalam produk apapun
memiliki ciri khas yaitu simbol Gunung Merapi.
Hal yang sering
diungkapkan pengungsi Merapi adalah rasa syukur pasti akan mendapatkan
Balasan Baik dari Tuhan Yang Maha Esa mulai menjadi kenyataan. Semoga
refleksi pembelajaran Pengungsi Merapi Shelter Gondang 1 Dusun Kaliadem
dapat bermanfaat bagi pembaca.
No comments:
Post a Comment